Back to Tradisi Warisan Leluhur Indonesia | Jamu dan Lulur

Persepsi anak yang gemuk adalah anak yang sehat tampaknya masih melekat kuat di benak para orangtua. Karenanya tak heran banyak anak yang sering dipaksa untuk makan oleh orangtuanya dengan tujuan supaya badannya lebih gemuk.

Padahal, kebiasaan memaksa anak untuk makan tersebut bisa menyebabkan anak kegemukan. Seperti diketahui lonjakan berat badan yang terlalu cepat di usia dini bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit jantung di usia dewasa.

Mengajarkan anak pola makan yang sehat memang penting, tetapi menurut para pakar yang tak kalah penting adalah membatasi jumlah asupan agar tidak berlebihan.

"Anak-anak kebanyakan memang suka susah makan dan ini menyebabkan para orangtua cemas kalau anak mereka kurang makan," kata Dr.Julie C.Lumeng, peneliti dari University of Michigan.

Akibatnya, anak-anak terus menerus disuruh makan. "Kebiasaan ini akan membuat anak kehilangan kemampuan mendengarkan sinyal dari tubuhnya, yakni rasa kenyang yang merupakan cara otak memberi tahu untuk berhenti makan," katanya.

Beberapa penelitian juga telah membuktikan kaitan antara orangtua yang suka memaksa makan dengan risiko kegemukan pada anak. Dalam studi terbaru yang dilakukan Lumeng, sekitar 1.218 ibu dan anak mereka direkam aktivitasnya saat memberi anak mereka makan atau camilan.

Proses perekaman itu dilakukan tiga kali, yakni saat anak berusia 15 bulan, 2 tahun, dan 3 tahun.

Hasilnya, secara umum ibu yang selalu menyuruh anaknya saat makan cenderung memiliki anak yang lebih gemuk, bahkan setelah faktor status ekonomi dan ras diperhitungkan.

Sikpa menyuruh dalam penelitian ini adalah memaksa anak untuk makan, dan bukannya menawarkan makanan.

"Tugas orangtua memang memberikan makanan yang sehat pada anak-anaknya, tetapi harus dikontrol juga jumlahnya. Anak-anak secara alami tahu porsi yang dibutuhkannya," kata Lumeng.

Lebih lanjut, ia menambahkan orangtua seringkali merasa anaknya terlalu kurus karena kurang makan. "Jika tak yakin dengan kesehatan anak, lebih baik konsultasikan pad dokter apakah tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya," katanya. (health.kompas.com)