Back to Tradisi Warisan Leluhur Indonesia | Jamu dan Lulur

Kandungan antioksidan dalam teh hijau memberi dampak positif bagi para peminumnya, terutama untuk mereka yang sudah menginjak usia senja. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan American Journal of Clinical Nutrition, antioksidan yang terkandung di teh hijau mampu menghancurkan kolesterol dan mencegah kemungkinan tumbuhnya kanker.

Kesimpulan itu sendiri didapat dari jawaban para responden jika mereka yang meminum teh hijau berisiko lebih kecil menderita disfungsionalitas alat vital tubuh.

Seorang peneliti dari Tohoku University Graduate School of Medicine, Tomata Yosuke, bersama rekan-rekannya mengikuti ritme kehidupan sekitar 14 ribu orang tua, berusia 65 tahun ke atas, selama tiga tahun. Hasil pantauan tersebut terlihat jika orang tua yang kerap mengkonsumsi teh hijau kecil kemungkinan menderita cacat fungsional. Mereka lebih lihai melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berpakaian atau mandi, dibanding orang tua yang tidak meminum teh hijau.

"Secara khusus, orang yang mengkonsumsi teh hijau kurang dari satu gelas sehari akan mengalami kegagalan fungsional," tulis Tomata dan teman-temannya. Mereka yang meminum teh hijau sedikitnya lima gelas sehari, kata Tomata, memiliki risiko 25 persen lebih rendah menderita disfungsional alat vital.

Penelitian itu tidak hanya membuktikan bahwa teh membuat orang lebih sigap ketika beranjak tua. Tapi teh juga memberikan efek diet seperti sayuran dan buah. "Mereka pun cenderung aktif secara sosial karena jauh dari kemungkinan stroke, serangan jantung, dan bermental kuat," kata Tomata.

Dan untuk perempuan tua, ekstrak teh hijau mampu memberikan kekuatan otot tungkai, sehingga mereka mampu berdiri atau berjalan lebih lama ketimbang yang tidak meminum teh hijau. (tempo.co)